Piston, Konstruksi dan Fungsi

Mesin tersusun dari beberapa komponen. Salah satu komponen yang penting di dalam mesin adalah piston. Piston atau juga dikenal sebagai torak atau seker adalah komponen yang naik turun didalam silinder. Piston sendiri berfungsi untuk menerima tekanan dari tekanan pembakaran dan berfungsi untuk meneruskan tekanan tersebut ke poros engkol melalui batang penghubung atau connecting rod.

Konstruksi 
Piston terbuat dari bahan yang tahan terhadap tekanan pembakaran dan temperatur yang tinggi dalam jangka waktu yang lama. Umumnya piston terbuat dari bahan paduan aluminium karena bahannya yang ringan dan mampu tahan terhadap panas dari pada bahan yang lain.

Untuk bagian-bagian dari piston dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Celah piston
Panas akan mengakibatkan benda logam memuai, begitu pula dengan piston. Piston juga dapat memuai ketika temperatur tinggi sehingga diameter piston akan bertambah lebar sehingga bila ini terjadi dapat menyebabkan piston macet. Untuk menghindari resiko tersebut, maka dibuat celah antara piston dan silinder. Celah tersebut disebut dengan piston clearance.

Piston cleaarance untuk setiap mesin berbeda-beda, hal ini tergantung dari model mesinnya, dan pada umumnya antara 0,02 mm sampai 0,12 mm, Untuk bentuk piston adalah sedikit tirus, diamater bagian bawah piston lebih besar dari pada diameter atas piston sehingga celah bagian atas lebih besar dari pada celah bagian bawah.

Ukuran celah yang salah, baik karena terlalu besar maupun terlalu kecil akan berakibat buruk bagi mesin. Bila celah terlalu kecil maka ketika temperatur naik maka piston akan memuai dan diamter pistonnya menjadi lebar dan akan menekan dinding silinder. Bila ini terjadi maka silinder akan rusak dan fatalnya bisa membuat piston macet. Sedangkan bila celah terlalu besar, maka kompresi pada mesin dapat bocor sehingga tenaga mesinnya turun atau tidak optimal.

Pegas piston
Pegas piston atau ring piston dipasang pada bagian dalam alur ring piston atau ring groove. Untuk diameter dari ring piston ukurannya lebih besar dari piston. Ketika ring piston ini terpasang pada piston, karena sifatnya seperti pegas yang elastis maka ring piston akan mengembang sehingga ketika dipasang pada silinder akan menekan rapat. Bahan yang dubuat untuk membuat ring piston juga harus tahan panas dan dapat bertahan dalam waktu yang lama serta tidak merusak dinding silinder. Pada umumnya bahan pembuat ring piston adalah dari baja tuang.
Jumlah ring piston jumlahnya bermacam-macam, hal ini tergantung dari jenis mesinnya. Biasanya ring piston berjumlah 3 sampai 4 untuk setiap pistonnya.

Fungsi dari ring piston antara lain:
  • Untuk mencegah kebocoran dari campuran bahan bakar dan udara serta kebocoran dari gas pembakaran melalui celah piston.
  • Mencegah oli yang berada dibak engkol masuk kedalam ruang bakar.
  • Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder untuk membantu proses pendinginan. 
Ring piston terbagi menjadi 2 tipe yaitu ring kompresi dan ring oli

Ring kompresi
Ring kompresi ini berfungsi untuk mencegah kebocoran dari campuran bahan bakar dan udara serta kebocoran dari gas pembakaran melalui celah piston. Jumlah dari ring kompresi pada piston adalah 2 buah pada umumnya. Ring piston paling atas atau yang pertama disebut dengan top compression ring dan yang kedua disebut second compression ring. Tepi bagian atas ring piston kompresi dibuat agak runcing dan bersentuhan dengan silinder. Hal ini dibuat dengan tujuan agar antara piston dan silinder menjadi rapat. Selain itu untuk mengikis oli yang berada didinding silinder. Untuk membedakan antara top compression ring dan second compression ring biasanya terdapat angka di ring pistonnya dan bentuk dari ring pistonnya juga berbeda. Tanda dari ring kompresinya harus berada menghadap atas ketika dipasang.

Ring oli
Ring oli berfungsi untuk mencegah oli yang berada dibak engkol masuk kedalam ruang bakar. ring oli merupakan ring ke 3 yang dipasang dipiston. Untuk tipe dari ring oli terdapat 2 tipe yang sering digunakan, yaitu tipe integral dan tipe three piece.

Celah ujung ring
sama halnya piston yang bila terkena temperatur tinggi akan memuai, begitu pula dengan ring piston juga dapat memuai. Ukuran celah ini bermacam-macam dan pada umumnya berukuran antara 0,2 mm sampai 0,5 mm pada temperatur ruang.


Belum ada Komentar untuk "Piston, Konstruksi dan Fungsi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel