Poros Penggerak Roda Belakang (Axle Shaft) dan Tipenya

Pada sistem penggerak roda belakang, menggunakan poros penggerak rear axle (poros axle belakang). 

Poros axle roda belakang ini termasuk di dalam bagian sistem pemindah tenaga dan terletak diantara komponen gardan (differential) dan roda belakang. 

Poros axle belakang ini berfungsi untuk meneruskan putaran dari side gear pada gardan menuju ke roda. Untuk lebih jelasnya tentang kontruksi poros penggerak axle belakang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Keterangan :
  1. Differential
  2. Ring gear
  3. Dudukan poros penggerak
  4. Drive pinion atau roda gigi pinion
  5. Axle shaft atau poros axle
  6. Flens roda
Poros penggerak axle atau axle shaft dibagi menjadi tiga berdasarkan sistem penopangnya, yaitu tipe half floating (setengah bebas memikul), tipe three quarter floating (3/4 bebas memikul) dan tipe full floating (bebas memikul).

Tipe semi floating atau half floating (setengah bebas memikul)
Pada tipe half floating ini, bantalan dipasangkan diantara axle housing (rumah axle) dengan axle shaft dan roda langsung dipasangkan pada ujung poros penggerak.  Pada tipe ini poros axle akan menahan ½ beban dan ½ beban yang lainnya akan ditahan oleh axle housing (rumah axle).  Tipe half floating biasanya digunakan pada kendaraan jenis sedan.

Keuntungan kontruksi tipe half floating ini antara lain :
  • Kontruksinya lebih sederhana
  • Biaya untuk pembuatan lebih murah

Kerugian kontruksi tipe half floating ini antara lain :
  • Berat kendaraan langsung dipikul oleh poros penggerak sehingga ada kemungkinan axle shaft dapat bengkok bila beban kendaraan yang ditopang besar.
  • Bila beban terlalu besar juga dapat berkemungkinan axle shaft patah.

Tipe three quarter floating (3/4 bebas memikul)
Pada tipe tipe three quarter floating (3/4 bebas memikul) ini, bantalan dipasangkan diantara axle housing (rumah axle) dengan wheel hub dan poros axle (axle shaft) secara tidak langsung memikul beban kendaraan yaitu poros axle akan menahan ¼ beban dan 2/4 beban lainnya akan ditahan oleh axle housing (rumah axle). Tipe three quarter floating (3/4 bebas memikul) biasanya digunakan untuk kendaraan truk ringan.

Keuntungan konstruksi tipe three quarter floating (3/4 bebas memikul) ini antara lain :
  • Berat kendaraan tidak semuanya ditopang oleh poros axle (axle shaft) sehingga poros axle tidak mudah bengkok
  • Jika seandainya saja poros axle ini patah, maka beban masih ditahan oleh bantalan.

Kerugian konstruksi tipe three quarter floating (3/4 bebas memikul) ini antara lain :
  • Tetap akan berkemungkinan terjadi kebengkokan karena akibat adanya gaya kesamping oleh roda.

Tipe full floating (bebas memikul)
Pada tipe full floating (bebas memikul) ini, wheel hub terpasang pada axle melalui 2 bantalan, sehingga beban seluruhnya akan ditopang oleh axle housing dan poros axle tidak akan memikul beban. Poros axle pada tipe ini hanya berfungsi untuk meneruskan putaran ke roda.
Keuntungan konstruksi tipe full floating (bebas memikul ini, antara lain :
  • Beban seluruh kendaraan akan ditopang oleh rumah axle sehingga poros axle tidak akan bengkok.
  • Gaya kesamping roda juga tidak akan diteruskan ke poros axle.
  • Faktor dari sisi keamanan lebih baik.

Kerugian konstruksi tipe full floating (bebas memikul ini, antara lain :
  • Biaya untuk pembuatannya lebih mahal.

Belum ada Komentar untuk "Poros Penggerak Roda Belakang (Axle Shaft) dan Tipenya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel