Pengertian Air Fuel Ratio (AFR)
Terjadinya proses pembakaran di dalam mesin agar dapat menghasilkan tenaga yang optimala maka harus memenuhi 3 persyaratan utama, yaitu tekanan kompresi yang tinggi, waktu pengapian yang tepat serta percikkan bunga api pada busi yang kuat, dan campuran udara serta bahan bakar yang sesuai.
Pada syarat yang ketiga yaitu campuran udara bahan bakar harus sesuai, campuran ini di atur pada sistem bahan bakar kendaraan tersebut. Pada sistem bahan bakar konvensional diatur oleh karburator sedangkan pada sistem bahan bakar injeksi diatur oleh lamanya pengjinjeksian oleh injektor.
Campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar harus dalam keadaan yang mudah terbakar agar dapat menghasilkan efisiensi tenaga mesin yang optimal.
Apabila campuran udara dan bahan bakar tidak baik maka akan membuat campuran ini menjadi sukar untuk dibakar.
Bahan bakar tidak akan dapat terbakar dengan sendirinya tanpa adanya udara (oksigen), sehingga bahan bakar harus dicampur dengan udara dengan takaran atau perbandingan yang sesuai.
Campuran perbandingan udara dengan bahan bakar akan berpengaruh terhadap efisiensi pembakaran.
Perbandingan antara campuran udara dan bahan bakar dinyatakan dalam bentuk volume atau berat dari bagian udara dan bahan bakar. Pada umumnya, perbandingan antara udara dan bahan bakar dinyatakan berdasarkan berat udara dan berat bahan bakar.
Perbandingan campuran udara dan bahan bakar juga dikenal dengan istilah Air Fuel Ratio (AFR). Dalam teorinya, perbandingan ideal antara campuran udara dan bahan bakar yang ditulis di dalam buku TOYOTA NEW STEP di bagian bab 3 (mesin) halaman 51 adalah 15 : 1, 15 untuk jumlah udara dan 1 untuk jumlah bahan bakar.
Namun sebenarnya perbandingan campuran udara dan bahan bakar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi temperatur mesin, kecepatan mesin, beban mesin dan kondisi-kondisi lainnya.
Pada tabel di bawah ini diperlihatkan perbandingan campuran udara dan bahan bakar yang dibutuhkan pada beberapa kondisi tertentu.
Kondisi Kerja Mesin | Perbandingan antara Udara dan Bahan Bakar |
Pada saat start temperatur 0o C | Kira-kira 1 : 1 |
Pada saat start temperatur 20o C | Kira-kira 5 : 1 |
Pada saat idle | Kira – kira 11 : 1 |
Putaran lambat | 12 – 13 : 1 |
Akselerasi | Kira-kira 8 : 1 |
Putaran maksimum (beban penuh) | 12 – 13 : 1 |
Putaran sedang (ekonomis) | 16 – 18 : 1 |
Sumber Toyota New Step 1
Pengaruh perbandingan udara dan bahan bakar pada kerja mesin kendaraan
Perbandingan campuran udara dan bahan bakar (AFR) kaya
Apabila campuran udara dan bahan bakar ini terlalu gemuk atau kaya justru tidak akan meningkatkan tenaga yang dihasilkan dan justru akan merugikan mesin kendaraan tersebut.
Campuran yang terlalu kaya akan berkemungkinan adanya bahan bakar yang belum terbakar dan hal ini akan meningkatkan pemakaian bahan bakar yang boros.
Selain itu,campuran yang terlalu kaya akan menghasilkan emisi hasil pembakaran berupa karbon.
Karbon ini akan berpengaruh terhadap warna gas hasil pembakaran yaitu asap pada gas buang akan berwarna hitam. Selain itu, lama-kelamaan karbon akan menumpuk pada ruang bakar dan membentuk kerak. Apabila terdapat kerak pada ruang bakar dapat menyebabkan terjadinya engine knocking.
Perbandingan campuran udara dan bahan bakar (AFR) kurus
Campuran udara dan bahan bakar yang terlalu kurus juga tidak baik karena akan membuat tenaga yang dihasilkan oleh mesin menjadi berkurang dan juga dapat membuat suara mesin menjadi tersendat-sendat.
Selain itu, temperatur mesin juga akan menjadi cepat panas sehingga dapat mebuat merusakan pada mesin.
Perbandingan campuran udara dan bahan bakar (AFR) ideal
Campuran udara dan bahan bakar yang ideal akan berpengaruh terhadap kinerja mesin yang baik dan optimal serta akan membuat pemakaian bahan bakar dan pembakaran menjadi lebih efisien.
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Air Fuel Ratio (AFR)"
Posting Komentar